MASA PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA
Latar Belakang dan Proses Pendudukan Jepang (1942 – 1945)
Masa pendudukan Jepang merupakan periode yang penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Pendudukan Jepang di Indonesia ditujukan untuk mewujudkan Persemakmuran Bersama Asia Timur Raya. Untuk mewujudkan cita-cita itu, Admiral Isoroku Yamamoto, Panglima Angkatan Laut Jepang, mengembangkan strategi perang yang sangat berani, yaitu mengerahkan seluruh kekuatan armadanya untuk dua operasi besar. Seluruh potensi Angkatan Laut Jepang mencakup 6 kapal induk (pengangkut pesawat tempur), 10 kapal perang, 18 kapal penjelajah berat, 20 kapal penjelajah ringan, 4 kapal pengangkut perlengkapan, 112 kapal perusak, 65 kapal selam serta 2.274 pesawat tempur. Kekuatan pertama, yaitu 6 kapal induk, 2 kapal perang, 11 kapal perusak serta lebih dari 1.400 pesawat tempur, tanggal 7 Desember 1941, akan menyerang secara mendadak basis Armada Pasifik Amerika Serikat di Pearl Harbor di kepulauan Hawaii. Sedangkan kekuatan kedua, sisa kekuatan Angkatan Laut yang mereka miliki, mendukung Angkatan Darat dalam Operasi Selatan, yaitu penyerangan atas Filipina dan Malaya/Singapura, yang akan dilanjutkan ke Jawa. Kekuatan yang dikerahkan ke Asia Tenggara adalah 11 Divisi Infantri yang didukung oleh 7 resimen tank serta 795 pesawat tempur. Seluruh operasi direncanakan selesai dalam 150 hari. Admiral Chuichi Nagumo memimpin armada yang ditugaskan menyerang Pearl Harbor.
Hari minggu pagi tanggal 7 Desember 1941, 360 pesawat terbang yang terdiri dari pembom pembawa torpedo serta sejumlah pesawat tempur diberangkatkan dalam dua gelombang. Pengeboman Pearl Harbor ini berhasil menenggelamkan dua kapal perang besar serta merusak 6 kapal perang lain. Selain itu pemboman Jepang tesebut juga menghancurkan 180 pesawat tempur Amerika. Lebih dari 2.330 serdadu Amerika tewas dan lebih dari 1.140 lainnya luka-luka. Namun tiga kapal induk Amerika selamat, karena pada saat itu tidak berada di Pearl Harbor. Tanggal 8 Desember 1941, Kongres Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Jepang.
Perang Pasifik ini berpengaruh besar terhadap gerakan kemerdekaan negara-negara di Asia Timur, termasuk Indonesia. Tujuan Jepang menyerang dan menduduki Hindia-Belanda adalah untuk menguasai sumber-sumber alam, terutama minyak bumi, guna mendukung potensi perang Jepang serta mendukung industrinya. Jawa dirancang sebagai pusat penyediaan bagi seluruh operasi militer di Asia Tenggara, dan Sumatera sebagai sumber minyak utama.
Gerakan invasi militer Jepang cepat merambah ke kawasan Asia Tenggara. Pada bulan Januari-Februari 1942, Jepang menduduki Filipina, Tarakan (Kalimantan Timur), Balikpapan, Pontianak, dan Samarinda. Pada bulan Februari 1942 Jepang berhasil menguasai Palembang.
Untuk menghadapi Jepang, Sekutu membentuk Komando gabungan. Komando itu bernama ABDACOM (American British Dutch Australian Command). ABDACOM dipimpin oleh Jenderal Sir Archibald Wavell dan berpusat di Bandung. Pada tanggal 1 Maret 1942 Jepang berhasil mendarat di Jawa yaitu Teluk Banten, di Eretan (Jawa Barat), dan di Kragan (Jawa Timur). Pada tanggal 5 Maret 1942 kota Batavia jatuh ke tangan Jepang. Akhirnya pada tanggal 8 Maret 1942 Belanda secara resmi menyerah kepada Jepang.

jepang

Upacara penyerahan kekuasaan dilakukan pada tanggal 8 Maret 1942 di Kalijati, Subang, Jawa Barat. Dalam upacara tersebut Sekutu diwakili oleh Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh dan Jenderal Ter Poorten, sedang Jepang diwakili oleh Jenderal Hitoshi Imamura. Dengan penyerahan itu secara otomatis Indonesia mulai dijajah oleh Jepang.
Kebijakan Jepang terhadap rakyat Indonesia pada prinsipnya diprioritaskan pada dua hal, yaitu:
1. menghapus pengaruh-pengaruh Barat di kalangan rakyat Indonesia, dan
2. memobilisasi rakyat Indonesia demi kemenangan Jepang dalam Perang Asia Timur Raya.
Politik imperialisme Jepang di Indonesia berorientasi pada eksploitasi sumber daya alam dan manusia. Jepang melakukan eksploitasi sampai tingkat pedesaan. Dengan berbagai cara, Jepang menguras kekayaan alam dan tenaga rakyat melalui janji-janji maupun kekerasan.
Pada mulanya, propaganda Jepang kedengaran seperti perbaikan dibandingkan dengan pemerintahan Belanda. Setelah itu, pasukan-pasukan Jepang mulai mencuri makanan dan menangkapi orang untuk dijadikan pekerja paksa, sehingga pandangan bangsa Indonesia terhadap mereka mulai berbalik.
Militer Jepang membuat tiga kesalahan besar terhadap bangsa Indonesia:
1. kerja paksa: banyak laki-laki Indonesia diambil dari tengah keluarga mereka dan dikirim hingga ke Burma untuk melakukan pekerjaan pembangunan dan banyak pekerjaan berat lainnya dalam kondisi-kondisi yang sangat buruk. Ribuan orang mati atau hilang.
2. pengambilan paksa: tentara-tentara Jepang dengan paksa mengambil makanan, pakaian dan berbagai pasokan lainnya dari keluarga-keluarga Indonesia, tanpa memberikan ganti rugi. Hal ini menyebabkan kelaparan dan penderitaan semasa perang.
3. perbudakan paksa terhadap perempuan: banyak perempuan Indonesia yang dijadikan “wanita penghibur ” bagi tentara-tentara Jepang.

C. Pemerintahan pada Zaman Pendudukan Jepang
Masa pendudukan Jepang berbeda dengan masa penjajahan Belanda. Pada penjajahan Belanda pemerintahan dipegang oleh pemerintahan sipil. Sedangkan masa Jepang dipimpin oleh militer. Dalam menjalankan pemerintahannya, Indonesia dibagi dalam tiga
wilayah kekuasaan militer.
1. Wilayah I, meliputi Pulau Jawa dan Madura diperintah oleh Tentara keenambelas (Angkatan Darat) dengan pusatnya di Batavia (Jakarta).
2. Wilayah II meliputi daerah Pulau Sumatra, diperintah oleh tentara keduapuluh lima (Angkatan Darat) dengan pusatnya di Bukittinggi.
3. Wilayah III meliputi Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Timor, Maluku diperintah oleh Armada Selatan Kedua (Angkatan Laut) dan berkedudukan di Makassar (Ujungpandang).

jepang1

Berikut ini berbagai kebijakan pemerintah pendudukan Jepang di Indonesia.
1. Bidang Politik
Pada masa awal pendudukan, Jepang menyebarkan propaganda yang menarik. Sikap Jepang pada awalnya menunjukkan kelunakan, misalnya:
a. mengizinkan bendera Merah Putih dikibarkan di samping bendera Jepang,
b. melarang penggunaan bahasa Belanda,
c. mengizinkan penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, dan
d. mengizinkan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Kebijakan Jepang yang lunak ternyata tidak berjalan lama. Jenderal Imamura mengubah semua kebijakannya. Kegiatan politik dilarang dan semua organisasi politik yang ada dibubarkan. Sebagai gantinya Jepang membentuk organisasi-organisasi baru. Tentunya untuk kepentingan Jepang itu sendiri. Organisasi-organisasi yang didirikan Jepang antara lain Gerakan Tiga A, Putera, dan Jawa Hokokai.
a. Gerakan Tiga A
Gerakan Tiga A dibentuk pada bulan Maret 1942 dan diketuai oleh Mr. Syamsuddin. Gerakan Tiga A terdiri dari Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, dan Nippon Pemimpin Asia. Tujuan gerakan ini adalah untuk menghimpun potensi bangsa guna kemakmuran bersama. Ternyata Gerakan Tiga A tidak berumur lama karena dirasa kurang efektif oleh Jepang sehingga dibubarkan, sebagai gantinya dibentuk Putera (Pusat Tenaga Rakyat).
b . Pusat Tenaga Rakyat (Putera)
Pada tanggal 1 Maret 1943 Jepang membentuk Putera. Gerakan ini dipimpin oleh tokoh empat serangkai yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansyur.

jepang2

Bagi para pemimpin Indonesia, Putera bertujuan untuk membangun dan menghidupkan segala apa yang dirobohkan oleh imperialis Belanda. Sedangkan bagi Jepang, Putera bertujuan untuk memusatkan segala potensi masyarakat Indonesia dalam rangka membantu usaha perangnya. Putera lebih bermanfaat bagi bangsa Indonesia daripada bagi Jepang. Putera lebih mengarahkan perhatian rakyat kepada kemerdekaan daripada kepada usaha perang pihak Jepang. Oleh karena itu kemudian Jepang membentuk Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa).
c . Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa)
Pada bulan Maret 1944 pemerintah Jepang membentuk Jawa Hokokai. Jawa Hokokai dinyatakan sebagai organisasi resmi pemerintah sehingga pucuk kepemimpinan langsung dipegang oleh Gunseikan. Himpunan ini mempunyai tiga dasar yaitu mengorbankan diri, mempertebal persaudaraan, dan melaksanakan sesuatu dengan bukti. Jawa Hokokai mempunyai tugas antara lain mengerahkan rakyat untuk mengumpulkan padi, besi tua, pajak, dan menanam jarak sebagai bahan baku pelumas untuk Jepang. Pada tanggal 5 September 1943 membentuk Cuo Sangi In (Badan Pertimbangan) atas anjuran Perdana Menteri Hideki Tojo. Ketua Cuo Sangi In dipegang oleh Ir. Soekarno. Tugas badan ini adalah mengajukan usul kepada pemerintah serta menjawab pertanyaan pemerintah mengenai tindakan yang perlu dilakukan oleh pemerintah militer.
2. Bidang Ekonomi
Pada awal pendudukan Jepang, ekonomi Indonesia mengalami kelumpuhan obyek-obyek vital seperti pertambangan dan industri dibumihanguskan oleh Sekutu. Untuk menormalisasi keadaan, Jepang banyak melakukan kegiatan produksi. Semua kegiatan ekonomi diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang. Misalnya dengan membangun pabrik senjata dan mewajibkan rakyat menanam pohon jarak. Oleh karena itu Jepang menerapkan sistem autarki. Sistem autarki adalah tiap-tiap daerah diharapkan dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Untuk membangun fasilitas perang, Jepang memerlukan banyak tenaga kasar. Tenaga kasar yang digunakan untuk kerja paksa dinamakan romusha. Kehidupan romusha sangat mengenaskan. Mereka hidup menderita, miskin, kelaparan, dan tidak jarang terjadi kematian. Selain dengan romusha, Jepang juga mengeksploitasi sumber daya alam terutama batu bara dan minyak bumi.
3. Bidang Sosial
Pada masa Jepang banyak rakyat Indonesia yang dipaksa menjadi romusha. Mereka dipaksa bekerja keras tanpa diberi upah dan makanan. Akibatnya banyak romusha yang meninggal dan terjangkit wabah penyakit. Karena kemelaratan yang dialami para romusha tersebut, muncul golongan baru yang disebut golongan kere atau gembel.
Jepang juga mengatur sistem stratifikasi sosial dalam masyarakat. Stratifikasi sosial pada masa pendudukan Jepang terdiri dari:
a. Golongan teratas yaitu golongan Jepang.
b. Golongan kedua yaitu golongan pribumi.
c. Golongan ketiga yaitu golongan Timur Asing.
4 . Bidang Militer
Dalam rangka memperkuat kedudukan dalam Perang Pasifik, Jepang melakukan mobilisasi para pemuda untuk dibina dalam latihan militer. Oleh karena itu Jepang membentuk organisasiorganisasi semimiliter dan organisasi militer. Lihat tabel 2.4
jepang3
Tabel 2.4 Organisasi-Organisasi Semimiliter dan Organisasi Militer Bentukan Jepang

5. Bidang Budaya
Pada masa pendudukan Jepang, bahasa Indonesia diizinkan digunakan dalam komunikasi. Sebaliknya, bahasa Belanda tidak boleh digunakan. Papan nama dalam toko, rumah makan, atau perusahaan yang berbahasa Belanda diganti dengan bahasa Indonesia atau bahasa Jepang. Surat kabar dan film yang berbahasa Belanda dilarang beredar.
D. Strategi Pergerakan Masa Pendudukan Jepang
Dalam menghadapi penjajahan Jepang, para pejuang memiliki strategi yang tidak sama. Ada dua macam golongan yaitu golongan kooperatif dan nonkooperatif. Golongan kooperatif bersedia kerja sama dengan Jepang. Mereka duduk dalam organisasi bentukan Jepang. Sedang golongan nonkooperatif adalah golongan yang tidak mau bekerja sama dengan Jepang, mereka membentuk organisasi bawah tanah. Berikut ini kelompok bawah tanah pada masa Jepang, lihat tabel 2.5
jepang4
Tabel 2.5 Kelompok Bawah Tanah pada Masa Pendudukan Jepang
Perjuangan yang bersifat kooperatif dilakukan oleh para pemimpin bangsa. Mereka bersedia bekerja sama dengan Jepang. Perjuangan yang kooperatif dilakukan dengan bergabung dalam organisasi-organisasi bentukan Jepang misalnya dalam Putera, Jawa Hokokai, Gerakan Tiga A, dan Cuo Sangi In. Di samping itu juga duduk dalam badan-badan pemerintahan Jepang.
E. Perlawanan terhadap Jepang
Pada masa pendudukan Jepang, kehidupan rakyat sangat menderita. Hal ini disebabkan rakyat dipaksa menjadi romusha dan dibebani kewajiban menyerahkan hasil panennya. Penderitaan yang dialami rakyat menyebabkan munculnya rasa benci terhadap Jepang. Kebencian itu diperparah dengan kewajiban untuk melakukan Seikerei (menghormat) ke arah Tokyo yang tidak dapat diterima. Akibatnya terjadi perlawanan rakyat Indonesia terhadap kekejaman tentara Jepang. Untuk lebih jelasnya lihat tabel 2.6 berikut.

jepang5
Tabel 2.6 Perlawanan-Perlawanan yang Muncul terhadap Jepang
Perlawanan rakyat yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia menunjukkan bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia bukanlah hadiah dari pemerintah Jepang. Kemerdekaan Indonesia diperjuangkan, dan kemudian dipertahankan oleh bangsa Indonesia sendiri.
F. Berbagai Perubahan Akibat Pendudukan Jepang
Pendudukan Jepang telah mengakibatkan berbagai perubahan pada masyarakat pedesaan Indonesia, khususnya Jawa. kebijakan-kebijakan Jepang mengakibatkan terjadinya berbagai perubahan dalam kehidupan masyarakat. Berikut ini beberapa perubahan yang
terjadi akibat pendudukan Jepang di Indonesia.
1 . Aspek Politik Pemerintahan
Dalam bidang pemerintah terjadi perubahan dari pemerintahan sipil ke pemerintahan militer, jabatan Gubernur Jenderal diganti dengan Panglima Tentara Jepang. Untuk memperlancar proses eksploitasi di pedesaan dan mengontrol rakyat, Jepang membentuk tonarigumi (Rukun Tetangga). Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengawasan terhadap penduduk. Akibat dibentuknya tonarigumi, peran dan fungsi lembaga politik tradisional memudar.
2. Aspek Sosial Ekonomi
Pada masa Jepang, juga diberlakukan politik penyerahan padi secara paksa. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi para tentara. Akibat penyerahan padi itu antara lain angka kematian meningkat, tingkat kesehatan masyarakat menurun, kelangkaan bahan pangan, dan kesejahteraan sosial sangat buruk. Mobilitas sosial masyarakat cukup tinggi. Golongan pemuda, pelajar, dan tokoh masyarakat mengalami peningkatan status sosial. Hal ini disebabkan mereka bergabung dalam organisasi bentukan Jepang. Selain itu juga duduk dalam pemerintahan.
3. Aspek Mentalitas Masyarakat
Pulau Jawa memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak. Melihat hal tersebut, Jepang memanfaatkannya sebagai tenaga kerja. Masyarakat pedesaan dipaksa menjadi romusha. Para romusha harus membuat pabrik senjata, benteng pertahanan, dan jalan. Mereka
tidak hanya bekerja di Indonesia tetapi juga dikirim ke luar negeri. Para romusha sangat menderita dan tidak dapat upah dan makanan. Mereka masih menerima perlakuan yang kejam dari Jepang. Hal ini menimbulkan ketakutan pada masyarakat yang harus menyerahkan warganya untuk menjadi romusha.

CONTOH-CONTOH SOAL MID SEMESTER GANJIL
1. Berikut ini yang bukan merupakan sebab umum PD II adalah…
A. Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa dalam menjalankan tugasnya.
B. Adanya perebutan wilayah kekuasaan
C. Munculnya politik alinasi (politik mencari kawan).
D. Kekacauan dalam bidang ekonomi
2. Salah satu sebab umum PD II adalah munculnya faham ultranasionalisme, maksud dari faham ini adalah…
A. Faham untuk saling mencari teman yang sesuai
B. Faham yang mengutamakan kebebasan
C. Faham yang mencintau Negara dengan berlebihan
D. Faham yang mensejajarkan semua golongan
3. Sebab umum terjadinya PD II adalah karena adanya pertentangan faham, yaitu antara faham….

A. Komunis dengan liberal
B. Komunis dengan nasionalis
C. Liberal dengan atheis
D. Nasionalis dengan atheis

4. Sebab khusus terjadinya PD II di Eropa adalah akibat adanya serangan Jerman ke Polandia. Apa sebab Jerman menyerang Polandia…
A. Polandia menolak bersatu dengan Jerman
B. Jerman ingin menjajah Polandia
C. Jerman melanggar perjajian dengan Polandia
D. Polandia tidak mau menyerahkan kota Danzig
5. Kenapa Jerman menginginkan Kota Danziq menjadi bagian dari Negara Jerman…
A. Karena Kota Danzig merupakan kota yang kaya
B. Karena posisi Kota Danzig sangat strategis
C. Karena sebagian besar warga Negara Danzig adalah orang Jerman
D. Karena di Kota Danzig terdapat tambang minyak
6. Apa alasan Jepang menyerang Pearl harbour…
A. Karena Jepang ingin menunjukkan kekuatannya
B. Karena Jepang ingin membalas dendam pada Amerika
C. Karena Jepang dihianati oleh Amerika
D. Karena Amerika melanggar perjanjian dengan Jepang
7. Perjanjian non-agresi merupakan perjanjian yang diadakan antara…

A. Belanda dengan Jepang
B. Jerman dengan Rusia
C. Inggris dengan Amerika
D. Rusia dengan Polandia

8. Tujuan dilakukannya perjanjian non-agresi adalah…

A. Menanggulangi masuknya komunis
B. Mengatasi bahaya liberal
C. Mengadakan gencatan senjata
D. Untuk tidak saling menyerang

9. Pada awal jalannya PD II, perang dimenangkan oleh…

A. Blok sekutu
B. Blok liberal
C. Blok poros
D. Blok Asia

10. Pada masa Turning Point, pihak yang kalah adalah….

A. Blok sekutu
B. Blok liberal
C. Blok poros
D. Blok Asia

11. Sebelum PD II dimulai Jepang, Italia dan Jerman mengadakan Pakta Anti Komintern pada November 1936, tujuannya adalah…

A. Menanggulangi bahaya komunis Rusia
B. Mengatasi bahaya liberal Amerika
C. Mengadakan gencatan senjata
D. Untuk tidak saling menyerang

12. Apa yang menyebabkan Uni Soviet tidak lagi berada di blok Poros…

A. Karena ingin menguasai blok Poros
B. Karena dihianati oleh Jerman
C. Karena membalas dendam pada Italia
D. Karena ingin menjadi Negara super power

13. Kenapa Jerman menyerang Uni Soviet…

A. Jerman ingin menjadi Negara super power
B. Jerman merasa dihianati oleh Uni Soviet
C. Jerman merasa semakin kuat
D. Jerman ingin mendapatkan tambang minyak

14. Apa yang menjadi sebab utama terjadinya PD II di kawasan Afrika…

A. Adanya serangan Jerman ke Mesir
B. Adanya serangan Uni Soviet ke Mesir
C. Adanya serangan Italia ke Mesir
D. Adanya serangan Jepang ke Mesir

15. Tujuan Jerman membantu Italia untuk mengalahkan Mesir adalah…
A. Supaya bisa menguasai Terusan Suez
B. Supaya bisa menguasai Mesir
C. Supaya Italia mau ganti membantu Jerman
D. Supaya Jerman mendapatkan banyak dukungan
16. Apakah tujuan Jepang menyerang pangkalan perang Amerika Serikat (Pearl Harbour)…
A. Untuk menguasai Amerika Serikat
B. Untuk membalas dendam pada Amerika Serikat
C. Untuk menjajah Amerika Serikat
D. Untuk diakui sebagai Negara super power
17. Pada tanggal berapa Jepang menyerang Pearl Harbour…

A. 7 Desember 1941
B. 8 Desember 1941
C. 7 Januari 1941
D. 8 Januari 1941

18. Tujuan utama Jepang menyerang dan menduduki Hindia-Belanda adalah…
A. Agar diakui sebagai Negara super power
B. Untuk menguasai sumber alam utamanya minyak
C. Untuk merebut Hindia Belanda dari Sekutu
D. Agar dapat menjadi saudara tua dari Indonesia
19. Dalam menjalankan pemerintahannya, Indonesia dibagi dalam tiga wilayah kekuasaan militer. Wilayah I meliputi…

A. Pulau Sumatra dan sekitarnya
B. Kalimantan dan Sulawesi
C. Bali dan Maluku
D. Pulau Jawa dan Madura

20. Wilayah II berpusat di….

A. Batavia
B. Makasar
C. Bukittinggi
D. Jogjakarta

21. Pada masa awal pendudukannya, Jepang menyebarkan propaganda yang menarik. Berikut ini yang bukan merupakan bentuk propaganda Jepang adalah…
A. Melarang adanya kekerasan terhadap penduduk pribumi
B. Mengizinkan bendera Merah Putih dikibarkan di samping bendera Jepang
C. Mengizinkan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
D. Mengizinkan penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari
22. Gerakan 3 A yang dibentuk oleh Jepang memiliki slogan seperti dibawah ini, kecuali…

A. Nippon cahaya Asia
B. Nippon pemimpin Asia
C. Nippon pelindung Asia
D. Nippon saudara tua Asia

23. Salah satu organisasi bentukan Jepang adalah Putera. Kepanjangan dari Putera adalah…

A. Perkumpulan tenaga rakyat
B. Pusat tenaga rakyat
C. Pusat tentara rakyat
D. Perkumpulan tentara rakyat

24. Berikut ini yang bukan pemimpin organisasi Putera atau yang bukan anggota empat serangkai…

A. Ki Hajar Dewantara
B. Ir. Soekarno
C. Haji Zainal Mustafa
D. KH. Mas Mansyur

25. Pengertian dari Jawa Hokokai adalah…

A. Himpunan kebaktian Jawa
B. Himpunan pedagang Jawa
C. Himpunan petani Jawa
D. Hinpunan rakyat Jawa

26. Dalam bahasa Jepang, Badan Pertimbangan disebut…

A. Cuo Sangi In
B. Jawa Hokokai
C. Suisintai
D. Fujinkai

27. Berikut ini yang bukan merupakan dampak dari adanya romusha adalah…

A. Banyak rakyat yang meninggal
B. Timbul wabah penyakit
C. Berkurangnya pengangguran
D. Timbul golongan gembel

28. Salah satu organisasi militer bentukan Jepang adalah Heiho, tugas Heiho adalah…
A. Bertugas membantu tugas polisi
B. Bertugas menjaga keamanan di dalam negeri
C. Bertugas membantu prajurit Jepang di luar negeri
D. Bertugas mengawasi jalannya perang di daerah
29. Himpunan wanita yang dibentuk oleh Jepang disebut…

A. Keibodan
B. Heiho
C. Jibatukoi
D. Fujinkai

30. Barisan pemuda yang dibentuk oleh Jepang disebut…

A. Seinendan
B. Gatutokai
C. Fujinkai
D. Jibatukai

31. Perlawanan rakyat Singaparna dipimpin oleh…

A. Tengku Abdul Jalil
B. Haji Zainal Mustofa
C. Teuku Hamid
D. Utin Fatimah

32. Perlawanan yang terjadi di Singaparna disebabkan oleh…
A. Perampasan padi oleh tentara Jepang
B. Penganiayaan yang dilakukan tentara Jepang
C. Menolak upacara penghormatan pada kota Tokyo
D. Menolak adanya romusha di daerah Singaparna
33. Penyerahan kekuasaan Indonesia dari Belanda kepada Jepang dilakukan di…

A. Blitar, Jawa Timur
B. Teluk Banten, Jawa Barat
C. Tarakan, Kalimantan Timur
D. Kalijati, Subang, Jawa Barat

34. Tanggal berapakah Belanda menyerah kepada Jepang…

A. 8 Maret 1942
B. 5 Maret 1942
C. 6 Februari 1942
D. 3 Februari 1942

35. Berikut ini yang bukan termasuk dalam wilayah III kekuasaan Jepang di Indonesia adalah…
A. Sulawesi
B. Bali
C. Sumatera
D. Nusa Tenggara

Leave a comment